Pertimbangan Sebelum Menikah
Menjalani hubungan jauh ke tingkat rumah tangga itu tidak semudah seperti menjalani pada saat pacaran, dunia rumah tangga lebih sulit dari pada dunia pacaran, sebab dalam rumah tangga tanggung jawab seorang suami atau istri lebih besar.
Mungkin ketika pacaran kata putus dalam hubungan itu sudah biasa, tapi didalam rumah tangga gak ada kata putus yang ada hanya kata Talak, itupun di anggap tabu oleh masyarakat.
Hal yang harus diingat dan diperhatikan jika anda gagal dalam menjalani hubungan rumah tangga siap-siapalah menaruh muka dan harga diri anda dibawah sepatu anda.
Buat para pembaca terutama bagi yang ada niat untuk menikah silahkan baca artikel ini “Hal yang harus dipertimbangkan sebelum menikah”.
1. Cinta
Pembaca pasti tahu yang namanya cinta, dalam cinta ada pahit dan ada manis, tapi sekarang catatan google bukan membahas tentang cinta. Kenapa saya menempatkan cinta pada posisi teratas, membangun rumah tangga dengan cinta itu sangat penting.
Apabila anda membangun rumah tangga dengan cinta itu akan harmonis, karna tidak mungkin seorang suami atau istri mau bercerai kalau mereka sudah saling cinta, juga dalam gairah seks pasangan yang saling mencintai gairah seksualnya lebih tinggi dari pada pasangan yang hanya dijodohkan.
Tujuan membangun rumah Tangga adalah sakinah, mawaddah warahmah.
Sakiinah artinya tenang, tentram.
Mawaddah artinya cinta, harapan.
Rahmah artinya kasih sayang dan satu kata sambung wa yang artinya dan.
Tiga kata utama tersebut sejatinya merupakan istilah khas Arab-Islam yang dirujuk dari QS. Ar-Rum ayat 21.
“Di antara tanda-tanda (kemahaan-Nya) adalah Dia telah menciptakan dari jenismu (manusia) pasangan-pasangan agar kamu memperoleh sakiinah disisinya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum:21)
2. Bibit, Bebet, Bobot
Istilah bibit, bebet dan bobot dalam bahasa Jawa menyatakan bahwa apabila seseorang ingin menikah maka dari pasangannya ia harus melihat dulu bibit, bebet dan bobotnya.
Secara maknawi, arti bibit yaitu rupa (harafiah: asal-usul dan keturunan).
Arti bebet adalah keluarga, lingkungan, siapa teman-temannya.
Arti bobot adalah nilai pribadi/diri yang bersangkutan, termasuk kepribadian, pendidikan dan kepintarannya, pekerjaan juga nilai pribadi seperti gaya hidup dan iman.
Sumber : catatan-google.blogspot.com
0 komentar