.::. Galeh Aji Wedding Organizer .::.

Paket Pernikahan Yogyakarta || Paket Pernikahan Murah Yogyakarta

Upacara adat mappacci merupakan rangkaian perayaan pernikahan Bugis Makassar yaitu Upacara dengan penggunaan simbol-simbol yang penuh ...

Mengenal Upacara Adat Mappacci

By 5/14/2014 , , , , , , , ,


Upacara adat mappacci merupakan rangkaian perayaan pernikahan Bugis Makassar yaitu Upacara dengan penggunaan simbol-simbol yang penuh makna akan menjaga keutuhan keluarga dan memelihara kasih sayang dalam rumah tangga.

Kata ”Mappacci” berasal dari kata “pacci”, yaitu daun yang dihaluskan untuk penghias kuku, mirip bunyinya dengan kata “paccing” artinya bersih atau suci. Hal ini melambangkan kesucian hati calon pengantin menghadapi masa depan, khususnya memasuki bahtera rumah tangga dan meninggalkan masa gadis sekaligus merupakan malam yang berisi doa.

Dalam kesastraan bugis terdapat pantun yang berbunyi: "Duwa Kuala sappo unganna panasaenabelo kanukue”. Dalam bahasa bugis, nangka dinamakan “lempu” yang berati jujur. Sedangkan penghias kukunya mirip bunyinya “paccing” yang artinya bersih atau suci. Jadi kesucian dan kejujuran merupakan pondasi dalam kehidupan, karena kesucian adalah pancaran hati yang menjelma dalam kejujuran.

Adapun peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam “Mapacci” disini dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu: Benno dan Tai Bani (Patti), kelompok II terdiri dari: Bantal, sarung, daun nagka dan daun pisang. Benno yaitu beras yang digoreng kering hingga mekar melambangkan harapan, harapannya calon pengantin ini akan mekar berkembang dengan baik, bersih dan jujur. Sedang Tai Bani (Patti) merupakan lilin dari lebah yang melambangkan suluh (penerang) dan kehidupan lebah artinya tata kehidupan bermasyarakat yang kita lihat dalam kehidupan lebih terlihat rukun, baik, damai dan tidak saling mengganggu satu sama lain. Dan memiliki Arti hendaknya menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sedangkan, Bantal (Pallungang) merupakan simbol kemakmuran. Pengertian khususnya ialah sebagai pengalas kepala yang artinya penghormatan atau martabat. Mengenai Sarung (Lipa) yang disusun 7 lembar, memiliki arti sebagai penutup tubuh (harga diri). Karena sarung dibuat dari benang yang di tenun helai demi helai melambangkan ketekunan dan keterampilan.

Menurut cerita zaman dahulu jika mencari calon istri, si pria tidak perlu melihat secara langsung si gadis tapi cukup dengan melihat kerapian hasil tenunannya. Bila tenunannya rapi dan bagus maka pilihan pria akan jatuh pada gadis tersebut.

Untuk daun pisang (Leko Unti) melambangkan kehidupan yang sambung menyambung. Daun tua belum kering betul, daun muda telah muncul untuk menggantikan dan melanjutkan hidupnya. Dalam bahasa bugis ini disebut “Maccolli Maddaung” dan Daun nangka, (bugis = “Dau’ Panasa”), mirip dengan bunyi “Minasa” yang bermakna cita-cita yang luhur.

Sedangkan kelompok III terdiri atas Bekkeng, yaitu tempat daun pacci yang melambangkan kesatuan jiwa atau kerukunan hidup dalam suatu keluarga dan daun pacci: itu sendiri yang melambangkan kesucian.Secara sederhana, prosesi upacara Mapacci adalah sebagai berikut:

1. Calon pengantin sudah duduk di lamming atau dalam kamar pengantin.

2. Kelompok pembaca barzanji (pabarazanji) sudah siap di tempat yang disediakan.

3. Para tamu duduk di ruangan yang disediakan.

4. Setelah protokol memulai acara, pembacaan barzanji dapat dilakukan.

5. Sampai dibacakan “badrun alaina” sekaligus acara mapacci dimulai dengan sedikit mengambil daun pacci yang telah dihaluskan dan diletakan ditelapak tangan calon pengantin, seorang ibu mendampingi calon pengantin, sementara itu barzanji tetap di bacakan.

6. Setelah semua tamu yang ditetapkan telah melakukan “Mapacci” maka seluruh hadirin bersama-sama mendoakan kedua pengantin semoga direstui oleh Yang Maha Kuasa agar menjadi suri tauladan karena martabat dan harga dirinya yang tinggi. 

Sumber : dari berbagai sumber

You Might Also Like

0 komentar