Ayuukk Belajar Ijab Kabul Sekarang
Suatu pernikahan muslim dianggap sah jika terdapat ijab kabul didalam prosesinya. Ijab kabul sendiri adalah ucapan yang dilakukan oleh orang tua atau wali dari mempelai perempuan yang kemudian diucap ulang oleh calon mempelai pria pada suatu prosesi akad pernikahan dihadapan penghulu.
Ijab kabul juga bisa diartikan bahwa orang tua mempelai perempuan bersedia untuk melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang pria, dan mempelai pria menerima mempelai perempuan untuk dinikahi. Ijab kabul merupakan ucapan sepakat antara kedua belah pihak.
Bagi kaum pria, mengucapkan ijab kabul adalah satu hal yang cukup menegangkan dalam melaksanakan pernikahan. Seringkali kaum Adam ini dibuat gugup olehnya. Nah, bagi Anda kaum pria yang akan melangsungkan pernikahan, agar Anda dapat mengucapkan ijab kabul dengan baik, ada baiknya membaca tips belajar mengucapkan ijab kabul ini.
1. Jauh-jauh hari sebelum tiba hari H sebaiknya Anda menghapal apa saja yang nanti akan diucapkan saat mengucapkan ijab kabul nanti.
2. Sebaiknya Anda juga belajar mengucapkan ijab kabul di depan orang-orang terdekat Anda seperti keluarga dan teman. Hal ini dapat melatih Anda agar tidak gugup lagi mengucapkannya di depan orang banyak saat prosesi akad nikah nanti.
3. Jangan gugup.
4. Fokus.
5. Rileks dan tidak terburu-buru. Sesekali Anda juga dapat mengajak pasangan Anda saat Anda belajar mengucapkan ijab kabul. Ucapan ijab kabul yang tepat akan membuat upacara pernikahan semakin sakral.
Sering kali kita jumpai beberapa calon pengantin pria mengulang ucapan ijab kabul berulang kali karena mereka gugup saat mengucapkannya. Hal ini sering kali membuat suasana akad pernikahan menjadi sedikit ramai oleh suara tawa tamu undangan.
Tentunya Anda tak ingin hal ini terjadi bukan? Banyak-banyaklah berlatih sebelum hari pernikahan Anda tiba agar ucapan ijab kabul Anda semakin baik dan tidak memalukan nantinya. Semoga tips ini bermanfaat sehingga prosesi akad nikah Anda pun bisa berjalan lancar tanpa rasa gugup.
Sumber : berbagai sumber
About the Author
0 komentar