Mencantumkan Dress Code Pada Undangan
Dalam menyelenggarakan sebuah acara resepsi pernikahan, tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari tanggal pernikahan, tempat, baju pengantin, tema pesta, catering, undangan, dan berbagai keperluan lain yang hubungannya dengan acara dan tamu undangan. Kesemuanya harus dipersiapkan secara hati-hati dan detail.
Nah, salah satu yang harus dipertimbangkan kaitanya dengan para tamu undangan adalah perihal dress code. Terkadang, dress code memang sangat penting untuk mendukung sebuah tema acara, apalagi bagi Anda yang ingin agar acara bisa berjalan dengan konsep sempurna. Pilihan dress code bagi para keluarga maupun tamu undangan secara umum tentu harus dipertimbangkan dengan baik.
Namun, perlukah mencantumkan dress code pada undangan? Jawabannya tergantung bagaimana konsep acara yang Anda inginkan. Jika Anda menginginkan sebuah konsep secara utuh, maka akan lebih baik untuk mencantumkan dress code pada undangan. Namun, jika Anda merasa dress code tidak akan terlalu berpengaruh pada konsep dan keseluruhan acara, berarti mencantumkan dress code pada undangan tidaklah diperlukan.
Sebenarnya, terdapat sisi positif dan negatif ketika Anda memutuskan untuk menuliskan dress code pada undangan. Sisi positifnya, tamu undangan akan tampil serasi dan seragam dengan seluruh komponen pesta, baik itu pengantin maupun tema pesta. Sehingga, konsep dan tema pesta akan terlihat sempurna.
Sedangkan sisi negatifnya adalah beberapa tamu mungkin saja akan sedikit kesulitan mendapatkan dress code yang sesuai. Pasalnya, tidak semua orang memiliki pilihan baju yang beragam, sehingga ada kemungkinan bahwa tamu tidak memiliki dress code seperti yang Anda inginkan.
Akhirnya, hal tersebut justru menjadi semacam beban bagi tamu tersebut. Mungkin saja ia akan berusaha meminjam atau membeli baju baru yang sesuai dengan dress code yang sudah ditetapkan. Namun, mungkin saja ia justru memilih untuk tidak menghadiri undangan Anda.
Sebaiknya, jika Anda ingin mencantumkan dress code pada undangan, pilihlah sesuatu yang sifatnya cenderung umum dan tidak terlalu khusus. Misalnya saja, Anda bisa menuliskan kata “retro” sebagai dress code. Hal itu lebih baik daripada Anda menuliskan kata “polkadot” sebagai dress code. Pasalnya, kedua hal tersebut sebenarnya punya maksut yang hampir sama. Seperti diketahui, polkadot merupakan salah satu motif yang banyak digunakan dalam tema retro.
Cobalah tengok klip music beraliran retro, maka Anda akan melihat model-model yang mengenakan motif polkadot. Kata “retro” sifatnya lebih umum daripada kata “polkadot”, sehingga jika tamu tidak mempunyai baju bermotif polkadot, maka mereka bisa memilih motif garis dan warna-warna menyala yang juga termasuk dalam konsep retro.
Jadi, dengan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dijelaskan di atas, Anda dapat lebih bijaksana dalam memilih dress code pada acara pernikahan anda. Begitu juga tentang keputusan menuliskan dress code pada undangan atau tidak. Yang terpenting, Anda dapat menyempurnakan acara pesta tanpa membebani para tamu undangan.
Sumber : Berbagai Sumber
0 komentar