Mitologi Jawa, Ritual Kembang Mayang
Kembar Mayang dipercaya sebagai bagian dari sebuah ritual, sebuah sarana pada temu pengantin Jawa. Maknanya sebagai perlambang terbentuknya keluarga baru. Bunga mayang merupakan bunga pinang yang sedang mekar, berurai indah dan berbau wangi. Awalnya ritual kembar mayang ini meniru penyelenggaraan kemeriahan, kesakralan, keagungan dan keindahanacara perkawinan para bangsawan atau penobatan raja. Karena dianggap baik dan penuh makna, maka budaya ini kemudian menjadi tradisi yang masih dipertahankan.
Kembar mayang merupakan rangkaian yang dibuat dari bermacam daun dan banyak ornamen dari janur yang dirangkai dan ditancapkan pada potongan pohon anak pisang. Dari janur dibuat ornamen berbentuk tugu-tuguan/gunungan, uler-uleran, keris, manukan, dan pecut. Sementara macam daun yang digunakan adalah daun beringin, andong, gondoroso, dan mayang jambe.
Banyak arti dalam ornamen kembar mayang ini. Misalnya, ornamen berbentuk tugu atau gunung melambangkan simbol sosok laki laki yang (harus) penuh pengetahuan, pengalaman dan kesabaran. Sementara ornamen seperti keris memberikan makna bahwa pasangan pengantin hendaknya berberhati-hati dalam kehidupan, pintar dan bijaksana laksana sebuah keris.
Ornamen yang berbentuk seperti ular merupakan simbol keajegan bergerak dalam hidup terutama dalam keluarga dan lingkungan. Ornamen seperti pecut memberikan dorongan untuk sikap energik, cepat berpikir dan mengambil keputusan untuk menyelamatkan keluarga. Sedangkan ornamen seperti burung melambangkan motivasi tinggi untuk kehidupan.
Sumber :Berbagai Sumber
0 komentar