Perjodohan "Siti Nurbaya" Era Modern
Berbicara mengenai Siti Nurbaya tidak akan lepas dengan istilah yang memang selalu melekat pada imej Siti Nurbaya, yaitu perjodohan. Memang dilema rasanya jika kita ternyata dijodohkan oleh orang tua dengan dalih ‘orang tua selalu tahu apa yang terbaik untuk anaknya’ termasuk untuk urusan jodoh.
Tradisi jodoh menjodohkan anak terutama anak perempuan memang sudah lama ditinggalkan, namun pada beberapa budaya di Indonesia masih dijalankan bahkan pada masyarakat modern pun masih dilakukan. Siti Nurbaya di era modern ini dilakukan karena beberapa alasan diantaranya karena alasan kekerabatan, bisnis, ekonomi, balas budi, dan sebagainya. Stereotip Siti Nurbaya di era modern ini memang terkesan negatif namun sebenarnya tidak semuanya negatif. Intinya, orang tua menginginkan kita agar hidup lebih baik secara material maupun spiritual. Alasan untuk menjodohkan bukan berarti hanya untuk sebuah kekayaan saja seperti yang dialami oleh Siti Nurbaya.
Perjodohanan era sekarang hanya sekedar untuk menjembatani bagi seorang yang ingin menikah namun belum pula mendapatkan pasangan yang cocok. Dalam perjodohan era sekarang setiap pasangan berhak untuk memberikan hak untuk menolak jika memang tidak sesuai dengan harapan. Jadi tidak ada sama sekali paksaan seperti yang dilakukan Siti Nurbaya. Di era modern ini, saking sibuknya dengan pekerjaan membuat waktu bersosialisasi tak ada, jadi tak ada salahnya jika meminta bantuan teman atau saudara untuk menjodohkan dengan seseorang yang cocok.
Perjodohan jaman sekarang lebih leluasa karena pihak yang sedang mencari jodoh dapat secara terbuka memberitahu bahwa dia sedang mencari jodohnya, sehingga teman-teman atau saudara dapat membantunya. Lebih mudah lagi dengan adanya internet karena membuat pencarian jodoh lebih mudah dengan memasuki web-web yang mengelola perjodohan. Namun hati-hati dan tetap cari silsilah si calon sebelum menentukan untuk meminangnya.
Sumber : Berbagai Sumber
0 komentar