Komponen Pembentuk Pernikahan
Sekiranya apa saja yang menjadi komponen sebuah upacara pernikahan? Inilah beberapa komponen yang membentuk pernikahan.
Dalam sebuah pernikahan, maka komponen utama adalah mempelai. Tentu saja, mempelai adalah pihak yang paling penting yang harus ada dalam sebuah upacara pernikahan, walaupun dalam beberapa tradisi dan religi pengantin perempuan tidak harus mendampingi suami ketika suami mengucap sumpah, seperti di tradisi Islam.
Komponen kedua dalam pernikahan adalah adanya pihak yang menikahkan dan pihak yang menyaksikan. Dalam hal ini, pihak yang menikahkan sangat identik dengan hukum adat dan agama yang dianut oleh kedua memelai. Demikian pula dengan saksi. Biasanya, saudara dan kerabat terdekat yang menjadi saksi pernikahan.
Komponen ketiga adalah pertukaran janji pernikahan, yang tentu saja sangat identik degan hukum adat dan agama masing-masing. Pada Islam misalnya, janji pernikahan diucapkan oleh mempelai pria dan ayah dari mempelai perempuan. Sedangkan dalam tradisi Kristen dan Katolik, kedua mempelai membuat janji pernikahan.
Tidak hanya pertukaran janji setia, namun janji dalam bentuk materi juga merupakan keharusan. Pertukaran materi yang paling umum dan paling banyak diterapkan oleh banyak bangsa adalah cincin. Cincin menunjukkan janji setia antar pasangan. Namun, pada beberapa tradisi, seserahan juga diberikan kepada pihak perempuan maupun pria. Di pulau Fiji, contohnya, mempelai pria memberikan gigi paus kepada ayah mempelai perempuan.
Itulah setidaknya keempat komponen yang ada dalam sebuah pernikahan di banyak bangsa. Sedangkan lagu, makanan, maupun hiburan hanyalah tambahan saja.
Sumber : Nastiti Primadyastuti
0 komentar