.::. Galeh Aji Wedding Organizer .::.

Paket Pernikahan Yogyakarta || Paket Pernikahan Murah Yogyakarta

Setiap perkawinan tentu akan mengalami berbagai ujian yang harus dihadapi. Rita deMaria, PhD. Berpendapat bahwa setiap perkawinan ak...

Tahapan Krisis Dalam Pernikahan

By 7/21/2014 , , , , ,



Setiap perkawinan tentu akan mengalami berbagai ujian yang harus dihadapi. Rita deMaria, PhD. Berpendapat bahwa setiap perkawinan akan menghadapi 7 tahap dengan tantangan yang berbeda. Krisis perkawinan yang terjadi pada setiap tahapan tidak bertujuan untuk memisahkan pasangan, tetapi justru sebaliknya. Tantangan tersebut akan menguatkan komunikasi, cinta, dan hubungan suami istri.


PASSION

Ini merupakan masa bulan madu dimana saat gairah masih menggebu-gebu dan hati berbunga-bunga. Kita selalu ingin berdua bersama pasangan. Namun, masa-masa indah seperti ini biasanya tidak berlangsung lama.

Kira-kira sampai menginjak 2 tahun, banyak pasangan yang sudah mulai kehilangan passion. Menurut penelitian, cinta bahkan bisa mati hanya dalam hitungan bulan jika tidak terus dipupuk. Tantangan dalam tahap ini adalah menjaga gairah agar tetap menyala dan memperkuat kebersamaan.

REALIZATION

Setelah masa honey moon berakhir, kita akan menghadapi bahwa pernikahan tidak seindah seperti apa yang kita bayangkan sebelumnya. Kita mungkin kadang kesal melihat kebiasaan suami yang bertolak belakang dengan kita.

Apalagi jika ditambah dengan kesibukan pekerjaan, mengurus anak, dan tingginya tuntutan hidup. Rasa kecewa, frustasi, dan stress biasanya menjadi sumber konflik. Tantangan dalam krisis perkawinan ini adalah belajar untuk menerima dan memahami perbedaan masing-masing serta harus bersikap realistis.

REBELLION

Frustasi dan stress yang terpendam pada tahap sebelumnya hampir sama seperti bom waktu yang dapat meledak kapan saja. Jika kita dan pasangan tidak bisa saling memahami, maka akan timbul pemberontakan atau rebellion. Akhirnya ada yang sengaja melarikan diri dengan berbagai cara.

Ada yang mengalihkannya dengan sibuk bekerja atau bahkan melampiaskannya dengan berselingkuh. Pada tahap hubungan ini, kita dan pasangan sebaiknya belajar untuk menegosiasi keinginan masing-masing untuk menemukan jalan keluar.

COOPERATION

Pada tahap ini hubungan perkawinan terasa semakin kompleks. Di salah satu sisi, karir kita atau pasangan sudah mulai mapan. Sementara itu kebutuhan hidup juga semakin meningkat, khususnya bagi yang sudah dikaruniai anak.

Fokus utama kita dan pasangan tentu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, membayar tagihan, dan sekolah anak. Jika keadaan ini terus dibiarkan, hubungan kita dan pasangan tidak lagi seperti suami istri, tetapi hampir seperti mitra bisnis yang saling menghitung untung rugi.

Saat menghadapi krisis perkawinan ini, kita dan pasangan harus mampu mengembalikan prioritas hubungan. Selain menjaga keseimbangan keluarga dan karir, jangan pernah lupa untuk menghangatkan hubungan kita dan pasangan.

REUNION

Saat tugas kita sudah selesai sebagai orang tua dan anak-anak sudah mandiri, waktu kita dan pasangan tentu lebih banyak. Di sini, kita dapat mengulang kembali masa-masa bulan madu. Namun, di usia ini kita mungkin sudah mengalami pre menopause atau gairah bercinta yang mulai turun. Sedangkan suami mungkin sedang mengalami masa puber kedua.

EXPLOSION

Pada tahap ini, kita dan pasangan akan mengalami menopause, pensiun, atau menderita sakit. Pada tahap ini kita mungkin mulai kesepian karena anak-anak juga sudah menikah. Pada tahap ini, penting untuk saling mendukung dan menjaga kesehatan masing-masing.

COMPLETION

Pada tahap ini kita dan pasangan tinggal menikmati hidup. Stress atau depresi mungkin akan muncul saat salah satu pasangan meninggal dunia.

INTROPEKSI DAN NEGOSIASI

Walaupun sudah menikah selama puluhan tahun, kita dan pasangan perlu selalu intropeksi dan mengingatkan tujuan yang pernah dibuat sebelumnya.

Sumber : Berbagai Sumber 


You Might Also Like

0 komentar